Thursday, September 26, 2019

Jaringan Maristem

Jaringan Meristem: Pengertian, Ciri, Fungsi

Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya sel-selnya senantiasa aktif membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Jaringan ini menjadi titik pokok proses pertumbuhan pada tanaman.
Umumnya, jaringannya terletak di bagian ujung akar, ujung batang, kambium, dan pangkal batang. Nah, disini Tamilchill akan mengidentifikasi jaringan meristem pada tumbuhan.

Ciri-Ciri Jaringan Meristem

Adapun ciri atau sifat jaringan ini sebagai berikut:
  • Memiliki sel berbentuk prismatis, kubus, atau membulat.
  • Tersusun atas sel-sel yang aktif membelah.
  • Terdapat protoplasma pada sel dalam jumlah yang banyak.
  • Sel satu dengan sel lainnya tidak memiliki rongga, sehingga struktur jaringanya menjadi padat.
  • Sel mudanya masih belum berdiferensiasi, sehingga dapat tumbuh menjadi jaringan apa saja.
  • Bagian dalam sel tidak memiliki kandungan zat makanan.
  • Tiap sel mempunyai satu atau dua inti sel yang berukuran besar.
  • Vakola pada sel berukuran kecil atau bahkan tidak ada sama sekali.

Fungsi Jaringan Meristem

Secara umum, fungsi jaringan ini adalah sebagai jaringan yang menyokong pertumbuhan tanaman baik ke arah atas (meninggi) maupun ke arah samping (membesar). Namun, masing-masing jaringan ini memiliki fungsi berlainan yang lebih spesifik seperti:
  1. Sebagai jaringan penyokong pertumbuhuan diameter batang.
  2. Sebagai jaringan penyokong pertumbuhan meninggi pada batang dan memanjang pada akar.
  3. Sebagai jaringan penyokong pertumbuhan organ perantara tanaman.

Bentuk Jaringan Meristem

Berdasarkan asal pembentukannya, terdapat tiga macam pembagian jaringan seperti berikut:

1. Promeristem

Jaringan yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam bentuk embrio. Berdasarkan teori Harbelendt, jaringan promeristem akan berkembang menjadi tiga sistem, yaitu:
  • Jaringan protoderm: Jaringan yang segera berkembang menjadi epidermis. Epidermis merupakan jaringan paling luar pada tumbuhan. Lapisan epidermis hanya tersusun atas satu lapisan sel. Didalam sel epidermis terdapat protoplas meski jumlahnya sangat sedikit. Pada bagian tengah epidermis terdapat vakuola yang berukuran besar dan tidak terdapat plastida.
  • Jaringan meristem dasar: Jaringan yang nantinya berkembang menjadi jaringan parenkim. Jaringan parenkim terdapat disebelah dalam jaringan epidermis. Berbeda dengan jaringan meristem yang padat, jaringan parenkim cenderung berongga karena terdapat ruang antara sel satu dengan sel lainnya.
  • Prokambium: Jaringan yang akan berkembang menjadi silider pusat pada batang tumbuhan.

2. Meristem Primer

Jaringan pada tumbuhan dewasa dan masih membelah diri. Pembelahan sel merupakan alasan terjadinya pertumbuhan primer pada tumbuhan. Pertumbuhan primer meliputi batang yang bertambah tinggi dan akar yang semakin panjang.

3. Meristem Sekunder

Jaringan yang berasal dari meristem primer yang mengalami diferensiasi dan spesialisasi. Aktifitas yang dilakukan oleh meristem sekunder adalah:
  • Menambah diameter tanaman dan membentuk lingkaran tahun pada penampang batang tanaman.
  • Membentuk jari-jari empulur.
  • Membentuk jaringan berkas angkut sekunder.

Letak Jaringan Meristem

Sedangkan berdasarkan letaknya, jaringan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Meristem Apikal

Meristem apikal terletak diujung akar dan batang dan mampu menghasilkan pemanjangan. Dalam proses pemanjangan, nantinya dihasilkan tunas apikal yang mampu berkembang menjadi cabang samping.

2. Meristem Interkalar

Jaringan yang tedapat diantara meristem primer dan dewasa. Meristem semacam ini dijumpai pada tumbuhan yang batangnya beruas-ruas, misalnya keluarga rumput-rumputan.

3. Meristem Lateral

Meristem lateral menghasilkan pertumbuhan sekunder. Yang termasuk meristem lateral adalah kambium dan felogen atau kambium gabus. Kambium terdapat pada tumbuhan berbiji terbuka dan tumbuhan dikotil.

Struktur dan Fungsi Buah dan Biji

Struktur, Fungsi, Bagian Buah dan Biji pada Tumbuhan



Apabila serbuk sari dan putik telah masak dan terjadi penyerbukan yang diikuti pembuahan maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah. Sementara itu, bakal biji yang terdapat dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji. Bagian bunga yang dapat berkembang dan ikut menyusun buah sebagai berikut.
  1. Daun pelindung, misalnya klobot pada tanaman jagung.
  2. Daun kelopak, misalnya pada tanaman terong.
  3. Tangkai putik, misalnya pada buah jagung.
  4. Kepala putik, misalnya pada buah manggis.
  5. Tangkai bunga, misalnya pada jambu monyet.
  6. Perhiasan bunga, misalnya pada nangka.
  7. Dasar bunga, misalnya pada tanaman elo.
Bagi tumbuhan biji (Spermatophyta), biji ini merupakan alat perkembangbiakan utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Melalui biji ini tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya.
Pada umumnya biji terdiri atas bagian-bagian seperti berikut.
  1. Kulit biji
  2. Tali pusar
  3. Inti biji atau isi biji
Kulit biji merupakan bagian terluar biji dan berasal dari selaput bakal biji. Pada umumnya, kulit biji dari tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua lapisan sebagai berikut.
  1. Lapisan kulit luar (testa). Lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, dan ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagi bagian biji yang ada di dalam. Lapisan luar ini juga dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda misalnya merah, biru, pirang, kehijau-hijauan, ada yang licin rata, dan ada pula yang mempunyai bentuk keriput.
  2. Lapisan kulit dalam (tegmen). Biasanya tipis seperti selaput, disebut juga dengan kulit ari.
Pada tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), kulit biji terdiri dari tiga lapisan sebagai berikut.
  1. Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging. Pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
  2. Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat, keras, dan berkayu.
  3. Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput dan seringkali melekat erat pada inti.
Bagian lain dari biji adalah tali pusar. Tali pusar disebut juga tangkai biji. Setelah biji masak, biji akan terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada bijinya hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji. Perhatikan Gambar 1.
Bagian-bagian biji
Gambar 1. Bagian-bagian biji
Bagian lain dari biji adalah inti biji. Inti biji adalah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya. Oleh sebab itu, inti biji juga dapat dinamakan isi biji. Inti biji terdiri atas lembaga yang merupakan calon individu baru dan putih lembaga (albumen). Putih lembaga merupakan jaringan berisi makanan cadangan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah), sebelum dapat mencari makanan sendiri.


Struktur dan Fungsi Bunga

Bagian-Bagian Bunga dan Fungsinya

e
Bunga menjadi salah satu bagian tumbuhan yang penting. Peran bunga pada tumbuhan adalah sebagai alat perkembangbiakan secara generatif, perkembangbiakan secara kawin. Alat perkembangbiakan bunga terdiri atas putik dan benangsari. Selain mempunyai dua jenis alat perkembangbiakan, bunga dilengkapi oleh penyusun bunga lainnya. Komponen penyusun bunga merupakan bagian-bagian bunga yang berperan sesuai fungsinya masing-masing.
Ada berbagai macam bunga yang dimiliki oleh tumbuhan. Sebagian besar bunga memiliki bentuk dan warna yang cantik. Meskipun ada beberapa bunga yang memiliki bentuk dan warna yang biasa. Melalui halaman ini, idschool akan membahas bagian-bagian bunga dan fungsinya secara lengkap, juga pengelompokan bunga. Serta akan mengulas kriteria bagian bunga sempurna dan tidak sempurna
Bunga
Ulasan tentang bagian-bagian bunga dan fungsinya, serta pengelompokan bunga dapat disimak pada uraian di bawah.

Bagian-Bagian Bunga

Secara umum, bagian-bagian bunga yang lengkap meliputi tangkai bunga, kelopak bunga, dasar bunga, mahkota, benang sari, dan putik. Bagian bunga yang berperan sebagai alat perkembangbiakan adalah putik dan benangsari. Alat perkembangbiakan betina diwakili oleh putik. Dan alat perkembangbiakan jantan diwakili oleh benangsari.
Perhatikan bagian-bagian bunga dan keterangan struktur bunga melalui gambar di bawah.
Bagian-Bagian Bunga
Fungsi dari masing-masing bagian bunga dapat disimak melalui keterangan di bawah.
  1. Tangkai Bunga: bagian bunga yang berada pada bagian bawah bunga. Fungsi tangkai bunga adalah menopang bunga dan menghubungkannya dengan bagian tumbuhan lainnya.
  2. Dasar Bunga: berfungsi sebagai tempat melekatnya mahkota bunga.
  3. Kelopak Bunga: bagian bunga paling luar yang menyelimuti mahkota ketika masih kuncup. Fungsi dari kelopak bunga adalah melindungi mahkota bunga ketika masih kuncup. Kelopak bunga akan terbuka ketika mahkota mekar.
  4. Mahkota Bunga: merupakan bagian bunga yang mempunyai bentuk paling indah, memiliki warna tertentu. Fungsi mahkota bunga digunakan untuk menarik serangga. Keberadaan serangga yang hinggap pada bunga akan membantu proses penyerbukan.
  5. Benang Sari: merupakan alat kelamin jantan, terdiri atas tangkai sari, kepala sari, dan serbuk sari.
  6. Putik: merupakan alat kelamin betina, terdiri atas kepala putik, tangkai putik, dan bakal buah.
  7. Pengelompokan Bunga

    Bunga dikelompokkan ke dalam beberapa pengelompokan berdasarkan kriteria tertentu. Pengelompokan bunga yang akan dibahas di sini didasarkan oleh dua kriteria. Pertama adalah pengelompokan bunga berdasarkan kelengkapan alat perkembangbiakannya. Ke dua adalah pengelompokan bunga berdasarkan kelengkapan bagian-bagian bunga.
    Berdasarkan kelengkapan alat perkembangbiakan atau alat kelaminnya, bunga dibedakan menjadi dua yaitu bunga sempurna dan bunga tidak sempurna.
    1. Bunga Tidak Sempurna
      Kelompok bunga yang disebut sebagai bunga tidak sempurna ditandai dengan adanya satu alat perkembangbiakan. Bisa hanya terdiri atas benang sari saja atau hanya putik saja. Contoh bunga yang termasuk ke dalam bunga tidak lengkap adalah bunga pepaya dan bunga salak.
    2. Bunga Sempurna
      Kelompok bunga yang disebut bunga sempurna adalah bunga yang memiliki dua alat perkembangbiakan dalam satu bunga. Artinya, putik dan benangsari menyusun bagian-bagian bunga sempurna. Contoh bunga yang termasuk ke dalam bunga sempurna adalah bunga sepatu dan bunga tulip.
     Berdasarkan kelengkapan penyusun bunga, bunga dibedakan menjadi dua yaitu bunga lengkap dan bunga tidak lengkap.
    1. Bunga Tidak Lengkap
      Bunga dikelompokan ke dalam bunga tidak lengkap jika tidak memiliki salah satu bagian-bagian bunga yang terdiri atas kelopak bunga, mahkota bunga, putik, atau benang sari. Contoh bunga tidak lengkap dimiliki oleh bunga kamboja dan bunga kelapa.
    2. Bunga Lengkap
      Kategori bunga lengkap dapat dilihat dari adanya kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benang sari. Contoh bunga lengkap dapat dilihat pada bunga sepatu, bunga mawar, bunga bakung, dan sejenis bunga lainnya.

      Bagian-Bagian Bunga Lengkap
    Kesimpulan yang dapat diambil, bunga sempurna merupakan bunga lengkap. Namun, bunga sempurna belum tentu masuk kategori bunga lengkap.
    sumber:
    https://idschool.net/sd/bagian-bagian-bunga-dan-fungsinya/

Struktur dan Fungsi Daun

Struktur dan Fungsi Daun

Apakah anda pernah melihat daun dengan bermacam bentuk?  Sudah bukan? Ya memang daun itu bermacam-macam jenis dan tidak ada satupun daun yang sama. Meskipun daun tersebut berasal dari pohon yang sama tetap daun tersebut memiliki perbedaan dengan daun yang lain. Kita akan melihat strukur daun mulai dari luar ke dalam, kemudian fungsi daun, dan selanjutnya sistem pengangkutan pada daun.

1. Struktur Daun

Struktur daun dapat  kita bedakan menjadi dua yaitu morfologi (strktur luar) daun dan anatomi (struktur dalam) daun.

a.Morfologi (Struktur Luar) Daun

Pada umumnya daun berwarna hijau. Warna hijau daun itu disebabkan oleh kandungan kloroplas di dalam sel-sel daun. Di dalam kloroplas terdapat klorofil. Secara morfologi, pada umunya daun memiliki bagian-bagian antara lain helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus).
Tangkai daun terdapat bagian yang menempel dengan batang yag disebut pangkal tangkai daun. Pada daun tubuhan monokotil, pangkal daun berbentuk pipih dan lebar serta membungkus batangnya. Pangkal daun itu disebut juga pelepah daun. Contoh pelepah daun terdapat pada tumbuhan pisang dan talas.
Daun yang memiliki ketiga bagian daun yaitu pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun disebut juga daun sempurna. Tetapi daun yang tidak memiliki 1 bagian daun atau lebih disebut daun tidak sempurna.
Coba anda bandingkan antara daun mangga dan daun belimbing apakah ada perbedaan yang mencolok? Tentunya perbedaan yang mencolok adalah susunan helai daun pada tangkainya bukan? Daun yang hanya memiliki satu helai daun disebut daun tunggal, contoh daun mangga dan daun yang memiliki lebih dari satu helai daun pada tangkainya disebut daun mejemuk, contoh daun belimbing. Daun mejemuk ada yang menyirip dan ada pula yang menjari. Daun majemuk menyirip ada yang menyirip tunggal dan ganda.
Pada umumnya tumbuhan dikotil memiliki tulang daun menyirip atau menjari. Sedangkan tembuhan monokotil memiliki daun dengan tulang daun sejajar atau melengkung.

b. Anatomi (Struktur Dalam) Daun

Pada dasarnya, anatomi daun dengan batang itu sama jika diamati dibawah mikrosop akan tampak bagian-bagian mulai dari atas yaitu epidermis, jaringan tiang (palisade), jaringan bunga karang (spons) dan berkas pembuluh angkut daun.
  1. Epidermis daun merupakan lapisan terluar dari daun bagian atas dan bawah. Epidermis daun terdiri dari saru lapis sel-sel epidermis yang tidak memiliki ruang antarsel. Epidermis daun berfungsi untuk melindungi bagian atas maupun bawah daripada sel tersebut. Untuk mencegah penguapan airyang berlebihan, umumnya dan memiliki lapisan lilin atau rambut-rambut halus. Diantara sel-sel epidermis terdapat stomata (mulut daun) yang berfungsi sebagai pertukaran gas. Stomata umumnya terdapat pada bagian bawah daun tetapi letak stomata tumbuhan air terdapat di bagian atas daun.
  2. Jaringan tiang (palisade) adalah kumpulan sel-sel berbentuk silindris, tegak, tersusun rapat, dan mengandung kloroplas. Jaringan palisade terletak dibawah epidermis dan pada jaringan tiang ini terjadi fotosintesis.
  3. Jaringan bunga karang (spons) adalah jaringan yang berbentuk tidak teratur dan ada ruang antarsel.  Jaringan yang tidak rapat ini berfungsi untuk menampung karbon dioksida untuk proses fotosintesis.
  4. Berkas pembuluh angkut terdapat di dalam tulang-tulang daun. Sistem tulang daun merupakan lanjutan dari sistem jaringan pembuluh angkut batang atau cabang dan pembuluh angkut akar. Bagian tersebut merupakan cabang dari silinder pusat yang merupakan cabang dari silinder pusat batang.

2. Fungsi Daun

Daun merupakan salah satu bagian penting pada tumbuhan karena fungsi-fungsinya seperti tempat terjadinya fotosintesis, tranpirasi,dan sebagai alat pernapasan. Pada beberapa jenis tumbuhan daun juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.
  1. Tempat fotosintesis. Fungsi utama dari daun adalah sebagai tempat fotosintesis. Berawal dari air diserap oleh akar dan berlanjut sanpai daun. Air dan mineral kemudian masuk ke jaringan mesofil daun terutama ke jaringan palisade. Air digunakan untuk fotosintesis dan sebagian lagi untuk proses penguapan. Hasil fotosintesis berupa gula (glukosa) dan oksigen. Glukosa hasil fotosintesis akan diangkut oleh pembuluh tapis dan diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Oksigen dikeluarkan melalui stomata daun dan sebagian dipakai untuk respirasi sel-sel di daun.
  2. Tempat tranpirasi tumbuhan.  Daun juga berperan penting dalam transpirasi. Transpirasi adalah peristiwa penguapan pada tumbuhan. Transpirasi dapat berlangsung di batang, tapi pada umumnya terjadi di daun. Melalui transpirasi, air dan tumbuhan dalam bentuk uap air akan dikeluarkan melalui stomata ke udara. Adanya transpirasi menyebabkan air dan mineral dari akar, batang, dan tangkai daun terjadi terus menerus. Selain itu, transpirasi juga berfungsi sebagai pengatur suhu tumbuhan. Kecepatan transpirasi pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal(dalam) dan eksternal(luar). Faktor-faktor dalam yang mempengaruhi antara lain ukuran daun, jumlah stomata, ada todaknya lapisan lilin pada permukaan daun, dan banyak sedikitnya bulu-bulu (trikoma) pada permukaan daun. Faktor luar yang mempengaruhi antara lain suhu, kelembapan udara, intensitas cahaya, dan keadaan air di dalam tanah. Saat udara lembab transpirasi pada tumbuhan terganggu. Dalam keadaan tersebut tumbuhan mengeluarkan kelebihan air tersebut dalam bentuk tetesan-tetesan air yang dapat kita pada saat pagi hari. Peristiwa penetesan air itu disebut juga gutasi atau penetesan.
  3. Alat respirasi (pernapasan). Melalui stomata oksigen dari luar masuk ke dalam tumbuhan. Oksigen yang masuk digunakan tumbuhan untuk melakukan respirasi. Respirasi bertujuan untuk mendapatkan energi yang terkandung dalam makanan. Melalui proses itu juga tumbuhan menghasilkan karbon dioksida dan uap air yang dikeluarkan melalui stomata daun.
  4. Alat perkembangbiakan vegetatif. apakah anda pernah melihat tumbuhan cocor bebek? tumbuhan ini sering dipakai menjadi tanaman hias dan yang menarik perhatian adalah daunnya yang menjadi alat perkembangbiakan vegetatif. Pada daun tumbuhan seperti cocor bebek ini, dapat menghasilkan individu baru sehingga daun ini berfungsi sebagi alat perkembangbiakan vegetatif.

3. Sistem Pengangkutan pada Tumbuhan

Apakah anda pernah melihat pohon-pohon yang tinggi? Apakah anda pernah membayangkan bagaimana air dan mineral hasil penyerapan oleh akar itu dapat naik sampai daun yang tertinggi? Hal tersebut dapat terjadi karena adanya kekuatan tertentu yaitu tekanan akar, kapilaritas batang dan daya isap daun.
  1. Tekanan akar. Tekanan akar timbul karena pergerakan air yang secara osmosis dari sel ke sel pada akar. Adanya tekana akar itu akan mendorong air naik ke pembuluh kayu batang. Besarnya tekanan dipengaruhi oleh besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan.
  2. Kapilaritas batang. Pembuluh kayu dari akar dan batang sampai menuju daun, semuanya itu bisa diangga pipa kepiler. Kapilaritas pembuluh kayu dari akar menuju batang menyebabkan air dan mineral yang terlarut, naik ke batang sampai daun.
  3. Daya isap daun. Disebabkan adanya penguapan air dari daun yang sebenarnya peristiwa transpirasi. Jadi daya isap daun adalah tenaga yang ditimbulkan melalui proses transpirasi.

Struktur dan Fungsi Batang

Struktur dan Fungsi Batang

Kita sering berpikir bahwa batang itu selalu di atas tanah dan akar ada di bawah tanah. Tetapi ada beberapa jenis tumbuhan yang batangnya berada di bawah tanah. Jadi, cara untuk membedakan akar dengan batang adalah dengan mencari kuncup-kuncupnya. Kuncup adalah adalah titik tumbuh batang yang dilindungi oleh sisik. Sisik itu akan gugur ketika batang sudah terbentuk. Tetapi ada juga kuncup yang tidak dilindungi oleh sisik. Kuncup dapat dibedakan menjadi 2, yaitu, kuncup ujung batang (kuncup terminal) dan kuncup ketiak (kuncup aksilar). Kuncup terminal terdapat pada ujung batang yang masih dalam pertumbuhan, sedangkan kuncup aksilar terdapat pada ketiak daun dan pada ruas tertentu di batang. Kuncup, pada beberapa tumbuhan tertentu, akan dorman jika kondisi lingkungannya buruk, tapi dapat bertumbuh lagi ketika kondisi lingkungan sudah baik.
Ada juga batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah dengan ruas yang pendek dan daun-daun yan berbentuk sisik. Batang ini disebut rizoma. Rizoma berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Contoh tanaman yang memiliki rizoma adalah jahe, kunyit, lengkuas, dan kencur.

1. Struktur Batang

Struktur batang dapat dilihat dari struktur luar (morfologi) dan struktur dalamnya (anatomi).

a.Morfologi (Struktur Luar) Batang

Morfologi batang setiap tumbuhan berbeda-beda. Seperti panjang batang yang tidak sama. Ada yang panjang dan ada yang pendek. Itu dipengaruhi oleh sifat genetis dan kondisi lingkungan, seperti suhu, cahaya, dan kesuburan tanah. Jadi, tumbuhan dengan jenis yang sama akan memiliki panjang batang yang berbeda karena kondisi lingkungan yang berbeda. Berdasarkan keadaan batang, ada 2 kelompok tumbuhan tingkat tinggi. Yaitu, tumbuhan herba (tumbuhan lunak) dan tumbuhan berkayu. Pada kedua tumbuhan tersebut ada daun-daun di seluruh batangnya. Pada batang terdapat nodus/buku (tempat meletaknya daun) dan internodus (daerah di anatara 2 buku).
  • Pada umumnya, batang tumbuhan herba itu lunak, berwarna hijau, memiliki jaringan kayu yang sedikit atau tidak ada sama sekali, ukuran batangnya kecil, dan umurnya relatif pendek. Contohnya adalah jagung, kangkung, bunga matahari, bayam, dan kacang.
  • Sedangkan batang tumbuhan berkayu biasanya keras dan umurnya relatif panjang. Pada batang yang tua, terdapat kulit kayu yang tebal dan lubang-lubang kecil (lentisel) pada permukaannya agar oksigen dapat masuk ke dalam sel-sel batang secara difusi. Oksigen itu berfungsi untuk proses pernapasan.

b. Anatomi (Struktur Dalam) Batang

Ada perbedaan anatomi batang antara tumbuhan herba dan tumbuhan berkayu.
  • Pada bagian luar batang tumbuhan herba, yang merupakan sel-sel epidermis yang tipis, terdapat stomata. Lalu, di bawah epidermis ada sel-sel korteks. Fotosintesis dapat berlangsung dalam batang karena sel-sel korteks tersebut memiliki klorofil. Batang tumbuhan herba ini tidak memiliki jaringan kayu dan tidak mengandung gabus, tetapi memiliki jaringan penyokong. Jaringan penyokong, yaitu kolenkim dan sklerenkim, adalah penyebab batang tumbuhan herba mampu menopang daun-daun dan berdiri tegak.
  • Pada batang tumbuhan berkayu epidermis, korteks, dan stele.
  1. Edpidermis batang terdiri dari satu lapisan sel yang tersusun rapat dan tidak berongga. Dinding sel epidermis yang dilapisi kutikula itu tebal. Lapisan epidermis ini berperan sebagai lapisan pelindung bagi lapisan-lapisan yang ada di dalamnya.
  2. Korteks batang adalah jaringan parenkim yang terdiri dari beberapa lapisan sel berdinding tipis yang memiliki vakuola besar. Korteks memiliki rongga-rongga/ruang-ruang antarsel yang berfungsi untuk pertukaran udara.  Dalam korteks terdapat floeterma. Floeterma adalah lapisan terdalam pada korteks yang memiliki bentuk dan susunan khas, serta mengandung butir-butir pati. Fungsi korteks pada sebagian besar tumbuhan adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Penyebab korteks tidak terlihat jelas pada batang tumbuhan monokotil adalah tersebarnya ikatan pembuluhnya secara tidak teratur.
  3. Stele/Silinder pusat merupakan bagian terdalam batang. Pada stele terdapat xilem (pembuluh kayu) di bagian dalam dan floem (pembuluh tapis) di bagian luar. Pada tumbuhan dikotil terdapat kambium di antara xilem dan floem, sedangkan tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium. Kambium ini yang menyebabkan batang tumbuhan dikotil bertambah besar. Jaringan kambium ini, yang terdiri dari sel yang selalu membelah diri, memisahkan kulit kayu dari bagian batang lain. Bagian kayu pada batang lebih tebal dari pada bagian kulit karena kegiatan kambium yang membentuk sel xilem (kayu) ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan membentuk sel-sel floem (kulit kayu) ke arah luar. Kegiatan kambium terpengaruh oleh tersedianya air dan mineral, sehingga pembuluh-pembuluh kayu yang dihasilkan pada musim hujan lebih besar dan lebih banyak daripada yang dihasilkan pada musim kemarau. Jadi, terdapat batas-batas yang menunjukkan kegiatan kambium selama musim hujan dan musim kemarau pada kayu tumbuhan dikotil. Batas-batas ini disebut lingkaran tahun yang menunjukkan umur tumbuhan tersebut. Lalu, bagian dalam pada stele adalah empulur yang merupakan bagian paling luas pada batang. Ada juga garis-garis radial yang tampak dari pusat ke arah kulit kayu yang disebut jari-jari empulur. Jari-jari empulur ini dilalui oleh air dan zat-zat makanan yang bergerak ke arah samping. Empulur ini sulit dibedakan dengan jari-jari empulur pada tumbuhan monokotil.

2. Perbedaan Batang Dikotil dan Monokotil

Perbedaan antara batang tumbuhan dan monokotil adalah sebagai berikut:
  1. Batang tumbuhan dikotil bercabang-cabang, sedangkan batang tumbuhan monokitl tidak bercabang dan lurus.
  2. Tumbuhan dikotil memiliki kambium yang memperbesar batang tumbuhan tersebut, sedangkan tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium.
  3. Letak pembuluh angkut tumbuhan dikotil teratur dalam bentuk lingkaran, sedangkan letak pembuluh angkut pada tumbuhan monokotil tersebar.

3. Fungsi Batang

Batang memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.
  1. Berfungsi sebagai organ lintasan air dan mineral ke daun dari akar, dan lintasan zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan sebagai hasil fotosintesis.
  2. Berperan sebagai organ pembentuk dan penyagga daun
  3. Pada beberapa tumbuhan tertentu, batang merupakan tempat untuk menyimpan makanan dan alat perkembangbiakan vegetatif.

Struktur dan Fungsi Akar

Struktur dan Fungsi Akar Tumbuhan

Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar sebagai tempat masuknya mineral (zat-zat hara) dari tanah menuju ke seluruh bagian tumbuhan. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan.
Coba amati sistem perakaran tumbuhan monokotil (misalnya rumput-rumputan) dan tumbuhan dikotil (misalnya tanaman cabe). Akar tumbuhan monokotil tersusun dalam sistem akar serabut, sedangkan akar tumbuhan dikotil tersusun dalam sistem akar tunggang.
(a) Akar tumbuhan monokotil (serabut)       (b) Akar tumbuhan dikotil (tunggang)
1.    Struktur Akar
Secara morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar. Sedangkan secara anatomi (struktur dalam) akar tersusun atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat.
1.1    Morfologi (struktur luar) akar.
Ukuran panjang akar tergantung pada jenis tumbuhan. Misalnya tumbuhan apel memiliki akar yang panjang. Selain itu panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor eksternal yang mempengaruhi panjang akar misalnya porositas tanah, tersedianya air dan mineral dalam tanah, serta kelembapan tanah. Misalnya, tumbuhan yang hidup di gurun memiliki akar yang panjang.
Morfologi akar tersusun atas batang akar, ujung akar, tudung akar, dan rambut akar.
Morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar.
Ujung akar merupakan titik tumbuh akar. Ujung akar terdiri dari jaringan meristem yang sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Ujung akar dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Tudung akar berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada waktu menembus tanah. Untuk memudahkan akar menembus tanah, bagian luar tudung akar mengandung lendir.
Pada akar, terdapat rambut-rambut akar yang merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar. Adanya rambut-rambut akar akan memperluas daerah penyerapan air dan mineral. Rambut-rambut akar hanya tumbuh dekat ujung akar dan umumnya relatif pendek. Bila akar tumbuh memanjang ke dalam tanah maka pada ujung akar yang lebih muda akan terbentuk rambut-rambut akar yang baru, sedangkan rambut akar yang lebih tua akan hancur dan mati.
1.2    Anatomi (struktur dalam) akar.
Bila akar tumbuhan dikotil maupun monokotil disayat melintang, kemudian diamati di bawah mikroskop akan tampak bagian-bagian dari luar ke dalam, yaitu epidermis, korteks, endodermis, dan stele (silinder pusat).
Epidermis akar (kulit luar). Epidermis akar merupakan lapisan luar akar. Epidermis akar terdiri dari selapis sel yang tersusun rapat. Dinding sel epidermis tipis dan mudah dilalui oleh air. Sel-sel epidermis akan bermodifikasi membentuk rambut-rambut akar.
Korteks akar (kulit pertama). Korteks akar terdiri dari beberapa lapis sel yang berdinding tipis. Di dalam korteks akar terdapat ruang-ruang antarsel. Ruang antarsel berperan dalam pertukaran gas. Korteks berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
Endodermis akar. Endodermis akar terdiri dari selapis sel yang tebal. Bentuk dan sususan sel-sel endodermis berbeda dengan bentuk dan susunan sel-sel di sekitarnya. Oleh karena itu, batas korteks dengan endodermis terlihat jelas jika diamati di bawah mikroskop. Endodermis berperan sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.
Stele akar (silinder pusat). Stele pada akar tersusun atas perisikel (perikambium), xilem (pembuluh kayu), dan floem (pembuluh tapis). Perisikel merupakan lapisan terluar dari silinder pusat yang terdiri dari satu atau beberapa lapisan sel. Perisikel berfungsi dalam pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan akar ke samping. Sedangkan xilem dan floem yang merupakan berkas pembuluh angkat terletak di sebelah dalam perisikel. Pada akar tumbuhan monokotil terdapat empulur, sedangkan pada akar tumbuhan dikotil tidak terdapat empulur.

2.    Fungsi Akar
Meskipun tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil memiliki sistem perakaran yang berbeda, tetapi fungsi akar pada tumbuhan tersebut sama. Akar merupakan organ pada tumbuhan yang berfungsi sebagai berikut :
  • Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah.
  • Untuk menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya.
  • Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai alat bernapas, misalnya pada tumbuhan bakau.
  • Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan atau sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Misalnya, wortel memiliki akar tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Pada tanaman sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
3.    Proses Penyerapan Air dan Mineral serta Pengangkutannya
Air dan mineral dari tanah masuk ke tumbuhan melalui ujung akar dan rambut-rambut akar. Adanya rambut-rambut akar menyebabkan daerah penyerapan air dan mineral menjadi luas.
Air dan mineral yang diserap oleh rambut-rambut akar akan menuju ke pumbuluh kayu (xilem). Pengangkutan air dan mineral yang larut tersebut mengalir dari sel ke sel dengan arah horizontal, yaitu dari sel epidermis menuju ke korteks dan endodermis sampai akhirnya ke pembuluh kayu.
Proses penyerapan air dan mineral serta pengangkutannya.
Air dan mineral dapat mengalir karena adanya perbedaan kepekatan (konsentrasi) cairan di antara sel-sel yang dilaluinya. Aliran air dan mineral dari rambut akar, epidermis, korteks, endodermis, hingga pembuluh kayu terjadi di luar berkas pembuluh, sehingga disebut pengangkutan ekstravaskuler. Air dan mineral setelah sampai di pembuluh kayu akar, selanjutnya akan diangkut ke daun sebagai bahan untuk fotosintesis. Pengangkutan air dan mineral ke daun melalui pembuluh kayu pada batang, cabang, dan daun. Karena pengangkutan air dan mineral ini melalui berkas pembuluh angkut, yaitu pembuluh kayu (xilem), maka disebut pengangkutan vaskuler.
Cara penyerapan air dan mineral dari dalam tanah oleh rambut-rambut akar berlangsung secara osmosis. Osmosis adalah pergerakan (perpindahan) zat dari larutan yang kurang pekat (berkonsentrasi rendah) ke larutan yang lebih pekat (berkonsentrasi tinggi) melalui selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air dan zat-zat tertentu yang larut di dalamnya. Umumnya sel-sel pada tumbuhan bersifat semipermeabel termasuk sel-sel rambut akar. Selain itu, cairan sel pada rambut-rambut akar lebih pekat daripada air tanah, sehingga air tanah dan mineral yang terlarut akan masuk ke dalam sel-sel rambut-rambut akar secara osmosis.
Setelah rambut-rambut akar menyerap air tanah, cairan selnya menjadi kurang pekat bila dibandingkan dengan cairan di dalam sel-sel korteks. Dengan demikian, secara osmosis air dan mineral dari sel-sel rambut mengalir ke sel-sel korteks. Dengan cara yang sama, air dan mineral akan mengalir ke endodermis dan akhirnya sampai ke pembuluh kayu akar.
Selain secara osmosis, proses penyerapan air dan mineral juga melalui proses transpor aktif. Transpor aktif adalah sistem transpor ion-ion dan molekul-molekul melalui membran (selaput) sel dengan menggunakan energi. Mineral dari tanah secara transpor aktif masuk ke dalam sel tumbuhan melawan gradien konsentrasi, yaitu dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.
Air yang masuk ke dalam sel tumbuhan menyebabkan tekanan pada dinding sel. Keadaan tegang yang ditimbulkan antara dinding sel dengan isi sel setelah menyerap air disebut turgor. Sedangkan tekanan yang ditimbulkan disebut tekanan turgor.
4.    Akar sebagai Alat Pernapasan pada Tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di hutan bakau umumnya memiliki akar khusus untuk bernapas, yaitu akar napas. Akar napas tumbuh tegak pada pangkal batang tumbuhan bakau.
Akar napas memiliki banyak celah sebagai tempat masuknya udara. Pada umumnya tanah di hutan bakau berlumpur dengan kandungan oksigen yang rendah. Oleh karena itu, akar napas yang dimiliki oleh tumbuhan yang hidup di hutan bakau berguna untuk beradaptasi terhadap kandungan oksigen yang rendah. Tumbuhan di hutan bakau yang memiliki akar napas misalnya Avicennia (api-api), Sonneratia (pidada), dan Bruguiera (tanjang).
Beberapa jenis tumbuhan bakau juga memiliki akar gantung. Akar gantung tumbuh dari bagian batang di atas tanah dan tumbuh ke arah tanah. Pada saat masih menggantung, akar gantung berfungsi untuk bernapas (menyerap udara). Setelah mencapai tanah, bagian akar yang masuk ke dalam tanah berfungsi seperti akar biasa, yaitu menyerap air dan mineral.
Seperti organ-organ tumbuhan yang lain, yaitu daun dan batang, akar yang ada di dalam tanah ternyata juga melakukan pernasapan. Pernapasan pada akar terutama terjadi pada akar yang masih muda. Untuk pernapasan dibutuhkan oksigen dan akan dihasilkan energi. Selanjutnya energi ini digunakan akar untuk menyerap air dan mineral.

Hipertensi dan Hipotensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai 130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi ...